KERAJAAN-KU BUKAN DARI DUNIA INI

“Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.” (Yohanes 18:36)

Menarik sekali cerita film ‘The Robe’ yang baru dilihat kembali dalam bentuk DVD, soalnya film yang pernah dilihat 50 tahun silam itu tetap bahkan lebih memukau dan menanamkan kesan dari pada ketika dirasakan oleh seorang penonton remaja setengah abad silam.

Film ini bercerita tentang seorang tribun bernama Marcellus Galio yang didasarkan novel Lloyd C. Douglas, yang sekalipun hanya sebuah novel, namun isinya menggambarkan dengan tepat suasana kehidupan iman orang-orang percaya dizaman kaisar Tiberias dan Caligula yang sangat berbeda dengan semangat pesta pora kerajaan Romawi zaman itu.

Marcellus Galio dalam film ini digambarkan sebagai tribun yang bertugas dalam penyaliban Yesus, namun kemudian pribadi Yesus mengubah hidupnya sehingga ia rela menjadi bagian dari Kerajaan Allah dan rela membayar harganya dengan menjalani kehidupan yang menjauhi kekuasaan dan kemewahan imperium Romawi dan bahkan rela membayarnya dengan nyawanya.

Pada pengadilan Caligula dipenghujung hidupnya, Marcellus mengaku sebagai pengikut Yesus, Anak Allah, Sang Raja dan menyatakan mengenai Kerajaan Allah, bahwa: “His kingdom is not of this world. He seeks not earthly throne. He reigns over the hearts & minds of men in the name of justice and charity.”

Kita mengenal dari sejarah bahwa kerajaan Romawi kemudian runtuh dan kota Roma menjadi markas Gereja Katolik, namun kemudian pengaruh kerajaan dunia begitu kuat sehingga dizaman kaisar Konstantin terjadi sekularisasi Gereja dan gereja menyamakan dirinya dengan kerajaan dunia. Reformasi ingin mengembalikan suasana gereja yang cenderung mengikuti ukuran dunia itu kembali mengikuti ukuran kerajaan Allah yang diberitakan dalam Alkitab.

Masakini kelihatan bahwa banyak umat kristen reformasi kemudian kembali menjadikan gereja bagai kerajaan dunia yang dekat dengan para penguasa, dan penuh dengan sukses manusia dan kemewahannya. Kalau majalah Time pernah mengulas semangat penduniawian gereja-gereja evangelical di Amerika Serikat, pengaruh itu masa kini sudah terlihat sangat jelas juga di Indonesia.

Sejak pengaruh Ajaran Kemakmuran / Teologi Sukses diakhir tahun 1980-an, pada tahun 1990-an dan disambung tahun 2000-an, banyak gereja tergiur dan lebih memilih Mamon daripada Allah. Sekarang banyak gereja-gereja dibangun mewah sesuai ukuran dunia dan mengadakan seminar-seminar motivasi yang mendorong umat kristen agar ‘mempunyai kehidupan yang bermakna’, ‘kaya’, dan ‘reach your maximum potential’ yang bukan saja dilakukan oleh pendeta seperti John Avanzini, John Maxwell, tetapi mengundang motivator dari kalangan penganut New Age.

Aset-aset gereja yang dahulu dibeli dengan doa dan persembahan umat sekarang begitu mudahnya diperjual-belikan dan digadaikan menjadi supermal. Semangat Injil yang mendorong banyak misionari berkorban dan melayani umat di seberang lautan dalam iman dan pendidikan, sekarang banyak dikotori dengan pelayanan pendidikan kristen yang komersial sifatnya , ‘mencari untung’ bagi kantong sendiri !

Namun, di balik semua itu masih ada benih-benih kehidupan dimana banyak gereja mulai menyadari untuk mencari jawab firman Tuhan atas kehidupan didunia ini dan mengadakan pengajaran-pengajaran dan seminar-seminar penyadaran yang dengan semangat untuk menggembosi potensi diri manusia narcistik itu, kehidupan yang dilandasi kebenaran, keadilan, kesetiaan dan kasih seperti yang dengan tepat dikumandangkan dalam film ‘The Robe’ yang menarik itu.

Umat kristen dipanggil agar tidak jatuh ke dalam pencobaan Iblis yang menawarkan ‘kerajaan dunia dan kemewahannya’ (Matius 4:8) dan mengikuti jalan dunia ini melainkan mengikuti jalan Tuhan (Matius 7:13-14) yang dengan gamblang dinyatakan dalam Alkitab. Karena:

“Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6:24).

“ jadilah Jemaat yang kuat dan Alkitabiah ! “

Amin!

Comments :

0 komentar to “KERAJAAN-KU BUKAN DARI DUNIA INI”

Posting Komentar